PENGARUH PEMBENTUKAN DISPERSI PADAT ALLOPURINOL DENGAN VARIASI PERBANDINGAN PEG 6000
Kelarutan menjadi kunci penting bagi obat-obat yang diberikan dengan rute oral. Allopurinol dalam Biopharmaceutical Classification System termasuk kedalam kelas obat yang memiliki kelarutan yang rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan disolusi adalah dengan dispersi padat allopurinol dengan PEG 6000 sebagai pembawa hidorofilik dalam variasi perbandingan allopurinol : PEG 6000 1:1, 1:2, 1:3, 1:4, 1:5, 1:6, 1:7, 1:8, 1:9. Pembuatan dispersi padat dilakukan dengan metode co-grinding. Hasil uji disolusi allopurinol dan dispersi padat dilakukan dengan metode dayung dalam medium disolusi asam klorida 0,1 N. Dispersi padat masing-masing perbandingan menunjukan hasil disolusi yang meningkat dibandingkan dengan allopurinol murni. Semakin tinggi variasi perbandingan maka semakin tinggi peningkatan laju disolusi allopurinol. Hasil disolusi dikonfirmasi dengan karakterisasi dispersi padat menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy), dan XDR (X-Ray Diffraction). Hasil morfologi dispersi padat dengan SEM menunjukan hilangnya bentuk khas kristal batang memanjang dari allopurinol. Hasil difraktogram sinar-X dispersi padat menunjukan terjadinya penurunan puncak dan intensitas allopurinol.
Detail Information
Citation
Nurul Auliasari, M.Si. (2019).
PENGARUH PEMBENTUKAN DISPERSI PADAT ALLOPURINOL DENGAN VARIASI PERBANDINGAN PEG 6000().Garut:Fakultas MIPA UNIGA
Nurul Auliasari, M.Si.
PENGARUH PEMBENTUKAN DISPERSI PADAT ALLOPURINOL DENGAN VARIASI PERBANDINGAN PEG 6000().Garut:Fakultas MIPA UNIGA,2019.
Nurul Auliasari, M.Si.
PENGARUH PEMBENTUKAN DISPERSI PADAT ALLOPURINOL DENGAN VARIASI PERBANDINGAN PEG 6000().Garut:Fakultas MIPA UNIGA,2019.
Nurul Auliasari, M.Si.
PENGARUH PEMBENTUKAN DISPERSI PADAT ALLOPURINOL DENGAN VARIASI PERBANDINGAN PEG 6000().Garut:Fakultas MIPA UNIGA,2019.