SINTESIS DAN KARAKTERISASI POLIMER TERCETAK MOLEKUL KAFEIN DENGAN MONOMER AKRILAMID


Polimer tercetak molekul (MIP) adalah polimer yang selektif dengan kemampuan untuk mengikat molekul target, dibuat dengan perbandingan 1 : 4 : 40 antara kafein, akrilamid, dan etilen glikol dimetakrilat. Perbandingan rasio tersebut akan membentuk suatu polimer yang akan dilepaskan ulang sehingga mampu menangkan kembali template dengan selektif. Metode sintesis MIP dan NIP yang digunakan adalah metode ruah dengan pemanasan 60oC selama 8 jam. Pelepasan molekul dengan metode ekstraksi dan sonikasi menggunakan kloroform, menghasilkan 20 kali pengulangan sampai mencapai nilai dibawah batas deteksi 1,173 ppm. Untuk mengetahui keselektifan polimer dalam menangkap kembali template dilakukan metode batch ulang terhadap senyawa teofilin yang merupakan turunan xantin yang sama. Polimer terhadap kafein lebih selektif dibanding teofilin yaitu 76,55% dan teofilin hanya 1,31%. Fourier Transform Infra Red (FTIR) digunakan untuk karakterisasi, dimana terdapat perbedaan gugus fungsi antara kafein, MIP dengan kafein, MIP tanpa kafein, dan NIP. Hasil adsorpsi MIP lebih selektif dibPolimer tercetak molekul (MIP) adalah polimer yang selektif dengan kemampuan untuk mengikat molekul target, dibuat dengan perbandingan 1 : 4 : 40 antara kafein, akrilamid, dan etilen glikol dimetakrilat. Perbandingan rasio tersebut akan membentuk suatu polimer yang akan dilepaskan ulang sehingga mampu menangkan kembali template dengan selektif. Metode sintesis MIP dan NIP yang digunakan adalah metode ruah dengan pemanasan 60oC selama 8 jam. Pelepasan molekul dengan metode ekstraksi dan sonikasi menggunakan kloroform, menghasilkan 20 kali pengulangan sampai mencapai nilai dibawah batas deteksi 1,173 ppm. Untuk mengetahui keselektifan polimer dalam menangkap kembali template dilakukan metode batch ulang terhadap senyawa teofilin yang merupakan turunan xantin yang sama. Polimer terhadap kafein lebih selektif dibanding teofilin yaitu 76,55% dan teofilin hanya 1,31%. Fourier Transform Infra Red (FTIR) digunakan untuk karakterisasi, dimana terdapat perbedaan gugus fungsi antara kafein, MIP dengan kafein, MIP tanpa kafein, dan NIP. Hasil adsorpsi MIP lebih selektif dibandingkan NIP dengan nilai Imprinting Factor (IF) 1,261. Pada pengujian sampel didapatkan MISPE lebih selektif dibandingkan NISPE dengan persen konsentrasi sampel obat analgetik 82,01% dan minuman berenergi 84,02%.andingkan NIP dengan nilai Imprinting Factor (IF) 1,261. Pada pengujian sampel didapatkan MISPE lebih selektif dibandingkan NISPE dengan persen konsentrasi sampel obat analgetik 82,01% dan minuman berenergi 84,02%.


LOADING LIST...

LOADING LIST...

Detail Information

Bagian Informasi
Pernyataan Tanggungjawab SHELMA AZ ZAHRA / 24041115243
Pengarang Dr. Saeful Amin, M.Si., Apt - Personal Name (Dosen Pembimbing 1)
Dang Soni, M.Farm - Personal Name (Dosen Pembimbing 1)
SHELMA AZ ZAHRA - Personal Name (Dosen Pembimbing 1)
Edisi
No. Panggil 0004 SHE 2019
Subyek kafein
FTIR
MIP
adsorpsi
Klasifikasi 0004
Judul Seri
GMD
Bahasa Indonesia
Penerbit Fakultas MIPA UNIGA
Tahun Terbit 2019
Tempat Terbit Garut
Deskripsi Fisik VIII, 45 hlm.
Info Detil Spesifik


Citation

Dr. Saeful Amin, M.Si., Apt. (2019).SINTESIS DAN KARAKTERISASI POLIMER TERCETAK MOLEKUL KAFEIN DENGAN MONOMER AKRILAMID().Garut:Fakultas MIPA UNIGA

Dr. Saeful Amin, M.Si., Apt.SINTESIS DAN KARAKTERISASI POLIMER TERCETAK MOLEKUL KAFEIN DENGAN MONOMER AKRILAMID().Garut:Fakultas MIPA UNIGA,2019.

Dr. Saeful Amin, M.Si., Apt.SINTESIS DAN KARAKTERISASI POLIMER TERCETAK MOLEKUL KAFEIN DENGAN MONOMER AKRILAMID().Garut:Fakultas MIPA UNIGA,2019.

Dr. Saeful Amin, M.Si., Apt.SINTESIS DAN KARAKTERISASI POLIMER TERCETAK MOLEKUL KAFEIN DENGAN MONOMER AKRILAMID().Garut:Fakultas MIPA UNIGA,2019.

 

Feel the adrenaline rush as you play Pin Up Casino high stakes online casino.