Detail Cantuman

Indonesia kaya akan tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat, yang digunakan dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Salah satu tumbuhan yang memiliki potensi cukup menjanjikan adalah mangkokan (Nothopanax scutettarius (Burm.f.) Merr). Berdasarkan penelitian sebelumnya diketahui daun mangkokan (Nothopanax scutettarius (Burm.f.) Merr) mengandung beberapa golongan senyawa metabolit sekunder salah satunya yaitu flavonoid dan berfungsi sebagai antioksidan. Berkurangnya pertahanan antioksidan dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit sehingga dapat mengarah pada terjadinya kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik ekstrak dan fraksi daun mangkokan (Nothopanax scutettarius (Burm.f.) Merr) serta kandungan golongan senyawa metabolit sekunder yang diduga berperan dalam aktivitas sitotoksik. Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% serta proses fraksinasi dilakukan dengan metode ekstraksi cair-cair (ECC) menggunakan pelarut n-heksan dan etil asetat. Pengujian aktivitas sitotoksik ekstrak dan fraksi daun mangkokan (Nothopanax scutettarius (Burm.f.) Merr) dilakukan dengan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). pada ekstrak dan fraksi daun mangkokan menggunakan konsentrasi 10, 100, dan 500 ppm. Hasil penelitian membuktikan bahwa ekstrak etanol, fraksi n-heksan, dan fraksi etil asetat daun mangkokan (Nothopanax scutettarius (Burm.f.) Merr) memiliki aktivitas sitotoksik dengan masing-masing nilai LC50 sebesar 109,65 µg/mL, 151,36 µg/mL, dan 60,26 µg/mL serta kandungan golongan senyawa metabolit sekunder yang diduga berperan dalam aktivitas sitotoksik yaitu steroid/triterpenoid, flavonoid, dan fenol.