PENGARUH TEKNIK PENGERINGAN KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus costaricensis) BERUPA TEH TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh teknik pengeringan kulit buah naga merah (Hylocereus costaricensis) berupa teh terhadap antioksidan secara spektrofotometri visibel pada panjang gelombang 517 nm. Prinsip dasar dari metode DPPH didasarkan pada pemucatan warna radikal DPPH dari ungu menjadi kuning akibat reduksi oleh senyawa antioksidan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk membandingkan aktivitas antioksidan dari ekstrak kulit buah naga merah dan teh kulit buah naga merah dengan metode pengeringan yang berbeda. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi. Ekstrak kulit buah naga merah mengandung metabolit sekunder flavonoid dan saponin. Sedangkan seduhan teh kulit buah naga merah mengandung metabolit sekunder flavonoid. Dari hasil penelitian diketahui bahwa ekstrak dan seduhan teh kulit buah naga merah dengan metode pengeringan lemari pengering memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 1070.037 ppm dan 30608 ppm sedangkan ekstrak dan seduhan teh kulit buah naga merah dengan metode pengeringan matahari memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 2003.647 ppm dan 51417 ppm
Detail Information
Citation
Mochamad Lucky Nuresa. (2018).
PENGARUH TEKNIK PENGERINGAN KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus costaricensis) BERUPA TEH TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN().Garut:FAKULTAS TEKNIK UNIGA
Mochamad Lucky Nuresa.
PENGARUH TEKNIK PENGERINGAN KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus costaricensis) BERUPA TEH TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN().Garut:FAKULTAS TEKNIK UNIGA,2018.
Mochamad Lucky Nuresa.
PENGARUH TEKNIK PENGERINGAN KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus costaricensis) BERUPA TEH TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN().Garut:FAKULTAS TEKNIK UNIGA,2018.
Mochamad Lucky Nuresa.
PENGARUH TEKNIK PENGERINGAN KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus costaricensis) BERUPA TEH TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN().Garut:FAKULTAS TEKNIK UNIGA,2018.