Detail Cantuman

Kanker merupakan penyakit ke-2 terbesar di dunia dan ke-6 terbesar di Indonesia yang menyebabkan kematian. Usaha penyembuhan dengan obat kanker umumnya masih relatif mahal dan memiliki efek samping yang besar, oleh sebab itu perlu dilakukan pencarian sumber baru senyawa-senyawa toksik dari tanaman yang mungkin nantinya dapat ditingkatkan pemanfaatannya sebagai obat yang berkhasiat sebagai antikanker. Salah satu tumbuhan yang dipercaya secara empiris dapat mengobati kanker yaitu Simpur air (Dillenia excelsa [Jack] Martelli ex Gilg).Telah dilakukan penapisan fitokimia dan uji sitotoksik pada simpur air (Dillenia excelsa [Jack] Martelli ex Gilg). Daun simpur air diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, etanol dan air untuk infusa. Penapisan fitokimia daun simpur air dilakukan dengan metode fransworth dan dilanjutkan dengan studi sitotoksik dengan metode BSLT. Hasil skrining fitokimia menunjukkan adanya alkaloid, flavonoid, steroid/triterpenoid, saponin dan tanin pada simplisia dan ekstrak etanol, steroid/triterpenoid dan tanin pada ekstrak n-heksan, serta alkaloid dan steroid / tritepenoid pada ekstrak etil asetat. Berdasarkan hasil BSLT, nilai LC50 ekstrak n-heksan, etil asetat, etanol dan infusa masing-masing adalah 75,86 ppm, 416,87 ppm, 134,9 ppm dan 263,03 ppm. Nilai LC50 terendah ditunjukkan oleh ekstrak n-heksan. Ekstrak n-heksan dari daun simpur air memiliki toksisitas terkuat karena memiliki LC50 terendah dan senyawa yang dicurigai adalah Triterpenoid.